Minggu, 30 Juni 2013

Pekerjaan Dan Waktu Luang



A. Pekerjaan Dan Waktu Luang

1. Mengubah Sikap Terhadap Pekerjaan


 Definisi Nilai Pekerjaan
Nilai pekerjaan adalah nilai dari apa yang kita kerjakan, sangat bergantung kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil dalam hati hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.
Apa Yang Dicari Dalam Pekerjaan
            Mencari Uang : Hal ini adalah hal yang paling dasar yang mendorong seseorang untuk bekerja. Untuk mencari nafkah ( uang ). untuk mencukupi kebutuhannya dan keluarga. Hal ini juga biasa digunakan sebagai pertimbangan dalam memilih suatu pekerjaan. Semakin besar gaji ( uang ) yang ditawarkan oleh pekerjaan tersebut, maka semakin menarik pekerjaan itu. Banyak orang yang berpindah - pindah kerja untuk mencari gaji yang lebih tinggi.
            Mencari Pengembangan Diri : Hal ini adalah tabiat manusia untuk ingin berkembang menjadi lebih baik. Orang bekerja karena mereka ingin mencari pengembangan ( potensi ) diri mereka. Mereka akan mencari pekerjaan dimana mereka dapat mengembangkan diri mereka disana.
            Mencari Teman / Sarana Bersosialisasi : Manusia adalah makhluk sosial yang perlu untuk bersosialisasi. Maka manusia perlu bekerja untuk menambah teman dan relasi mereka. Sebagai media dan tempat mereka untuk bersosialisasi.
            Mencari Kebanggan / Kehormatan Diri : Hal lain yang dicari oleh orang dengan bekerja adalah kebanggan dan kehormatan diri. Orang yang mencukupi kebutuhan dirinya dengan bekerja lebih terhormat dibandingkan orang yang tergantung pada orang lain.

Fungsi Psikologis Dari Pekerjaan
            Fungsi Psikologinya yaitu : Meskipun apa kata orang tentang memiliki pekerjaan untuk hidup. Itu mungkin jelas sekarang bahwa setiap orang bekerja keras untuk uangnya sendiri. Survei membuktikan kebanyakan orang akan melanjutkan pekerjaanya bahkan jika mereka memiliki cukup uang untuk hidup nyaman seumur hidupnya ( Renwick & Lawler, 1978 ).
Contohnya : Seorang individu yang pekerjaanya terarah mungkin meninggalkan meja untuk bekerja menjual barang atau konstruksi. Bahkan barang yang sudah mendapatkan banyak uang tidak akan mau mengurangi waktu dan energy yang dihabiskan oleh pekerjaan mereka. Kemampuan karena kebutuhan akan penghargaan dan penguasaan ( Morgan, 1972 ).

2. Menjelaskan Fase - Fase Dalam Memilih Pekerjaan

(-) Tahap Pertama, Pada Umur 15 - 22 tahun : Pada tahap ini, seseorang umumnya memilih jurusan, yang menurutnya baik dan ia suka. Apakah seseorang memilih jurusan tertentu oleh  karena masalah imej jurusan tersebut. Salah satu faktor, bisa juga ia memilih jurusan tertentu karena rekomendasi orang tua dan sisi ekonomi atau peluang kerja.
(-) Tahap Kedua, Pada Umur 22 - 30 tahun : Pada fase ini, orang memilih karir sesuai dengan jurusan yang ia pelajari dikampus. Ia tertarik dengan pekerjaan barunya dan mu;ai menekuni apa yang ia pilih. Ini biasanya bisa terjadi sampai umur 30 tahun. Ada gairah terhadap pekerjaan apalagi kalau di perusahaan tempat ia bekerja ada suasana kondusif ditambah dengan jenjang karier yang jelas.
(-) Tahap Ketiga, Pada Umur 30 - 38 tahun : Bila seseorang menekuni pekerjaannya pada fase kedua, kinerjanya akan semakin baik pada fase ini. Kinerja umumnya diatas rata - rata. Gairah kerja semakin bertambah. Ia mungkin mencapai posisi manager dalam sebuah perusahaan pada fase ini. Karir semakin mantap dan bisa sampai menduduki posisi Vice President.
(-) Tahap Keempat, Pada Umur 38 - 45 tahun : Inilah tahapan atau fase yang tepat untuk memikirkan ulang yang pekerjaan yang seharusnya ditekuni. Pada fase ini biasanya orang mulai makin sadar akan pekerjaan yang seharusnya ia tekuni. Ini adalah fase yang kritis karena pada fase ini akan muncul pertanyaan. “ Mau Kemana Arah atau Jalur Karir Yang Akan Ditempuh ? “
Pada fase ini persaingan ke posisi yang lebih tinggi semakin ketat. Peluang untuk naik ke posisi yang banyak membuat kebijakan strategissemakin kecil karena persaingan atau ada orang yang lebih hebat atau lebih cerdas dari Anda untuk menduduki posisi tersebut. Pada saat yang sama, anda juga ingin merasakan keluluasaan untuk memberikan keputusan. Ada keinginan untuk membuat keputusan - keputusan yang lebih besar bagi perusahaan atau organisasi yang akan menambah kepuasan diri juga; ada self- actualitation- meminjam istilah dari Abraham Maslow.
(-) Tahap Kelima, Pada umur 45 - 55 tahun : Bila seseorang lolos pada fase keempat, biasanya ia akan semakin mantap pada fase ini, khususnya mereka yang memilih karir atau menemukan pekerjaan yang cocok dengan bakat dan talenta pribadinya. Karirnya akan semakin bersinar.
(-) Tahap Keenam, Pada Umur 55 - 62 tahun : Orang -orang yang sukses melewati tahap keempat dan kelima akan mengalami gairah kerja yang semakin bertambah pada fase ini.
(-) Tahap Ketujuh, Pada Umur 62 - 70 tahun : Pada fase ini orang mulai memikirkan bagaimana meneruskan karir yang sudah dibangun atau perusahan yang sudah dirintis dan berjalan. Ia mulai memikirkan siapa yang akan menggantikannya dikemudian hari. Bila anda kebetulan pada fase ini, anda sudah harus memikirkan bagimana agar apa yang sudah dimulai dan dikerjakan bisa diteruskan dalam track yang benar oleh penerus anda.


3. Menjelaskan Hubungan Antara Karakteristik Pribadi & Karakteristik Pekerjaan Dalam Memilih Pekerjaan Yang Cocok

(-) Kepribadian Artistik
karakter : kretaif, imajinasi yang tak pernah berhenti, suka mengeksperesikan diri, suka bekerja tanpa aturan, menikmati pekerjaan yang berkaitan dengan design / warna / kata - kata. Orang artistic merupakan pemecahan masalah yang sangat hebat karena mereka menggabungkan pola pikir intuisi dan pendekatan rasional.
Pekerjaan yang cocok : editor, grafik desainer, guru drama, arsitek, produser, ahli kecantikan, model, pemain film, sutradara.
(-) Kepribadian Konvensional
Karakter : menyukai aturan, prosedur yang rapi, teliti, tepat waktu, suka bekerja dengan rincian data, tertib, cenderung pendiam dan lebih hati - hati.
Pekerjaan yang cocok : akuntan, petugas asuransi, penegak hukum, pengacara, penulis, penerjemah.
(-) Kepribadian Aktif
Karakter : gigih, berani, suka berkompetisi, penuh semangat, pekerja keras.
Pekerjaan yang cocok : wiraswasta, direktur program, manajer
(-) Kepribadian Investigasi
Karakter : analitis, intelektual, ilmiah, menyukai misteri, sangat memperhatikan detail, menggunakan logika.
Pekerjaan yang cocok : analisis sistem komputer, programmer, dosen, dokter.
(-) Kepribadian Realistis :
Karakter : realistis, praktis, simple, bekerja di luar ruangan, berorientasi pada masalah dan solusinya.
Pekerjaan yang cocok : tukang listrik , dokter gigi, insinyur.
(-) Kepribadian Sosial
Karakter : suka membantu orang lain, dapat berkomunikasi dengan baik, bekerja dalam tim, sabar, murah hati.
Pekerjaan yang cocok : psikolog, guru, mediator, perawat

4. Menjelaskan Bagaimana Menggunakan Waktu Luang Dan Positif

Bagimana menggunakan waktu luang secara positif ?

Waktu adalah satu - satunya modal yang dimiliki oleh manusia, dan ia tidak boleh sampai kehilangan waktu ( Thomas A. Edision )

            Meluangkan Waktu itu ternyata penting dan banyak cara / kegiatan postif yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang. Misalnya : Olah Raga, Jalan - jalanatau ngebolang. Selain itu, mengisi waktu luang setelah kesibukan yang mendera ibarat bayaran dari pekerjaan itu sendiri. Kita tidak pernah menduga kalau kegiatan yang dilakukan disaat waktu luang bisa juga menghasilkan atau mendapat penghargaan.
Dan bagaimana kita bisa punya waktu luang di sela - sela kesibukan dengan mengaturnya sebaik mungkin ?
1. Jangan pernah terjebak dengan waktu. Bukan waktu yang mengatur kita, tapi kitalah yang mengatur waktu.
2. Coba sesuatu yang baru yang tidak menyita waktu kerja. Misalnya dengan menulis di smartphone yang kita miliki.
3. Tentukan Prioritas, Dengan prioritas bisa diketahui mana yang mendesak, mana yang kurang.
4. Buat yang super sibuk, buatlah agenda yang harus ditaati. Masukkan waktu bekerja, waktu untuk keluarga, dan waktu untuk diri sendiri.
5. Pastikan dalam agenda, 50 persen waktu yang dilakukan adalah untuk kegiatan positif atau produktif.
6. Jangan melakukan pekerjaan / hal yang lain sebelum menuntaskan pekerjaan yang lebih dulu dilakukan. Yang ada keduanya berantakan.
7. Jika tidak berhubungan dengan pekerjaan, jauhkan diri dari sosial media, hingga pekerjaan tuntas diselesaikan.










B. Self Directed Changes

1. Melakukan Perubahan Pribadi Melalui Tahapan :

Bagaimana Cara Meningkatkan Kontrol Diri
1. Bekerjalah dengan Ikhlas. Yakinkan bahwa seluruh amalan baik akan mendapatkan pahala walau tidak enak untuk dikerjakan.
2. Kerjakan setiap aktifitas dengan penuh tanggung jawab, memiliki landasan nilai ( vaIue ) dan prinsip - prinsip yang kuat.
3. Milikilah kebiasaan menerima. Ini akan meningkatkan rasa memiliki.
4. Tingkatkan rasa tanggung jawab pribadi. Dengan itu, rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan problem umat akan tumbuh.
5. Miliki kebiasaan mempertahankan hak. Dengan cara mendorong sikap percaya diri untuk membela hak - hak kita yang hilang.
6. Milikilah kebiasaan hidup dengan tujuan. Tanpa tujuan yang kuat tak akan ada target dan kurang termotivasi untuk melakukan aktifitas yang baik sekalipun.
7. Memiliki integritas diri. Kekuatan utama bagi penyeru kebaikan terletak pada kekuatan integritas, yaitu kesatuan antara ucapan, statement tertulis dan tindakan kita.
Bagaimana Cara Menetapkan Suatu Tujuan
Dalam bukunya, Stephen R Covey mengatakan bahwa kebiasaan pertama dari orang yang efektif adalah proaktif. Ini berarti mereka bertanggung jawab atas hasil yang mereka peroleh dan melihat dirinya sebagai penentu dari nasib sendiri. Kebiasaan kedua adalah mereka memulai dengan tujuan akhir dalam pikiran, yang berarti mereka memutuskan apa yang ingin mereka capai. Mereka tahu bahwa mereka memiliki pilihan, bagaimanapun keadaannya. Mindset nya adalah “ Saya bertanggung jawab atas diri saya, dan saya mempunyai pilihan”. Komponen utama hidup yang memuaskan adalah visi - tahu apa yang anda inginkan, perencanaan, dan pelaksanaan. layaknya tempat tujuan, peta, dan kendaraan. Target anda adalah tempat tujuan anda. Bermimpilah sebesar - besarnya, visualisasikan pencapaian anda, dan bayangkan anda mencapai tujuan - tujuan tesebut. Lihatlah hari - hari yang akan anda jalani, perasaan anda, dan kepuasan anda. Segera tuliskan mimpi - mimpi tersebut. Anda bisa mengambil secangkir kopi dan memutar lagu favorit sembari kembali ke masa kanak - kanak memikirkan masa depan anda. Tuliskan sebanyak- banyaknya, karena anda akan menyeleksinya.
Setelah memiliki daftar impian anda ( saya menuliskan lebih dari 100 impian! ), kini saatnya membuat impian tersebut menjadi target atau tujuan anda. Target yang tercapai umumnya memiliki karakteristik berikut:
S - Specific ( atau Signifikan )
M - Measurable ( atau Dapat diukur )
A - Attainable ( atau Dapat dicapai )
R - Relevant ( atau Relevan )
T - Time-bound ( atau Memiliki batas waktu )
Contohnya, dibandingkan “ Membeli rumah pertama ”, akan lebih baik menuliskan “ Membeli rumah minimalis 6 kamar dengan teras lapang dengan jarak maksimum 30 menit dari kantor, sebelum akhir tahun ” . Tentunya target ini baru akan tercapai setelah ada persiapan yang matang. Cobalah menuliskan target - target anda dengan kalimat aktif positif, seperti “ Menguasai teknik jual - beli forex ” dibandingkan “ Tidak mengulangi kesalahan bodoh bermain forex ”.  Setelah itu, tentukan prioritas dari setiap target, supaya anda dapat mencapainya satu - persatu, dimulai dari yang paling penting buat anda, tetapi membutuhkan paling sedikit sumber daya.

Bagiamana Menyusun Konsekuensi Yang Efektif
Tips untuk Membantu Anda Membuat Keputusan yang Lebih Baik :
Tetap fokus pada prioritas Anda : Dalam setiap pilihan yang kita miliki, ada godaan untuk fokus jangka pendek … untuk menghilangkan rasa frustrasi dan stres sehingga kita mungkin merasa lebih baik sekarang. Untuk membuat keputusan yang lebih baik, selalu mempertimbangkan prioritas tertinggi Anda … kehidupan yang Anda ingin membuat sendiri. Semakin jelas Anda tentang prioritas hidup Anda, semakin mudah bagi Anda untuk membuat keputusan yang melayani Anda dalam jangka panjang.
Luangkan waktu untuk memahami masalah. Semakin baik Anda memahami masalah yang Anda hadapi semakin besar kemungkinan Anda untuk membuat keputusan yang baik. Melakukan penelitian untuk memahami pilihan Anda, dan potensi konsekuensi dan kemudian tanpa rasa takut berkomitmen.
Berhenti berpegang pada jaminan. Beberapa orang, mereka yang memiliki kecenderungan perfeksionis khususnya, mengalami kesulitan membuat keputusan kecuali mereka telah mencapai titik kepastian mutlak tentang hasilnya. Jika tidak dapat mencapai perasaan kepastian, pikiran mereka berputar - putar dalam lingkaran lebih menganalisis masalah sampai mereka akhirnya menunda - nunda atau memang tidak mengambil tindakan. Ada beberapa hal dalam kehidupan yang datang dengan jaminan, dan perlu diingat … tidak membuat keputusan itu sendiri keputusan.
Hindari membuat keputusan brengsek. Meskipun keputusan tersebut sering cepat diakui sebagai kesalahan, biasanya setelah kerusakan terjadi. Jenis pengpengambilan keputusan sering dikaitkan dengan uang dan jangka pendek aliran adrenalin dari kesempatan untuk mengobati diri pada sesuatu yang khusus vs jangka panjang, meskipun pilihan yang kurang menarik. Tanyakan pada diri Anda bagaimana perasaan Anda tentang keputusan ini setahun dari sekarang. Bagaimana kalau lima tahun?
Membangun kepercayaan dalam pengambilan keputusan Anda. Salah satu kendala terbesar untuk pertumbuhan pribadi dan menjadi pembuat keputusan yang efektif adalah kebutuhan konstan untuk disetujui oleh orang lain. Sekali lagi, ini sering merupakan masalah harga diri. Persetujuan yang Anda perlukan adalah dalam diri Anda.
Meningkatkan standar pribadi Anda. Salah satu hal paling penting yang dapat Anda lakukan untuk diri sendiri adalah untuk meningkatkan standar pribadi Anda. Melakukan hal itu secara alami akan menghilangkan banyak keputusan kecil yang tidak penting yang mungkin mengganggu Anda setiap hari.
Belajar dari masa lalu. Beberapa orang tampaknya menderita masalah yang sama berulang - ulang. Alih - alih mengambil tanggung jawab atas keputusan yang mereka buat dalam proses dan gagal belajar dari pengalaman masa lalu, mereka menyalahkan ‘ karma buruk’ , ‘ nasib ’ atau sejumlah alasan lain untuk masalah mereka. Sekali lagi, ini sering merupakan masalah harga diri dan satu - satunya cara untuk secara efektif bergerak maju adalah menerima peranan seseorang dalam proses, mengidentifikasi apa yang belum berhasil di masa lalu dan mengapa, dan berkomitmen untuk membuat pilihan yang lebih baik di masa depan.
Jangan menyalahkan diri sendiri karena membuat keputusan ‘ salah ’. Tidak ada jaminan bahwa setiap keputusan yang Anda buat akan selalu memiliki hasil yang sempurna. Mengalahkan diri sendiri hanya membuat keputusan yang salah untuk menyebabkan Anda menebak keputusan masa depan dan merusak rasa percaya diri Anda.
Apa Saja Yang Dilakukan Dalam Tahap Evaluasi
Secara garis besar, proses evaluasi terbagi menjadi di awal ( pretest ) dan diakhir ( posttest ).Pretest merupakan sebuah evaluasi yang diadakan untuk menguji konsep dan eksekusi yang direncanakan. Sedangkan, posttest merupakan evaluasi yang diadakan untuk melihat tercapainya tujuan dan dijadikan sebagai masukan untuk analisis situasi berikutnya. Evaluasi dapat dilakukan di dalam atau diluar ruangan.Evaluasi yang diadakan di dalam ruangan pada umumnya menggunakan metode penelitian laboratorium dan sampel akan dijadikan sebagai kelompok percobaan. Kelemahannya, realisme dari metode ini kurang dapat diterapkan. Sementara, evaluasi yang diadakan di luar ruangan akan menggunakan metode penelitian lapangan dimana kelompok percobaan tetap dibiarkan menikmati kebebasan dari lingkungan sekitar.Realisme dari metode ini lebih dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mencapai evaluasi tersebut dengan baik, diperlukan sejumlah tahapan yang harus dilalui yakni menentukan permasalahan secara jelas, mengembangkan pendekatan permasalahan, memformulasikan desain penelitian, melakukan penelitian lapangan untuk mengumpulkan data, menganalisis data yang diperoleh, dan kemampuan menyampaikan hasil penelitian.








Sumber       :
http://anyoo.blogspot.com/2011/05/nilai-pekerjaan.html
http://tyox.wordpress.com/2011/05/apa-yang-dicari-dalam-bekerja/
http://www.putra-putri-indonesia.com/memilih-karir.html
http://informasitips.com/karir-sesuai-dengan-karakter-kepribadian
http://bloggerbekasi.com/2012/10/03/meluangkan-waktu-dengan-hal-positif.html