Fenomena bullying di
sekolah
Bullying
adalah kekerasan fisik dan psikologis jangka panjang yang dilakukan seseorang
atau kelompok terhadap seseorang yang tidak mampu mempertahankan dirinya dalam
situasi dimana ada hasrat untuk melukai atau menakuti orang itu atau membuat
dirinya tertekan. Dalam lingkungan sekolah hal ini kerap kali terjadi dalam
jangka panjang oleh siswa senior pada juniornya yang tak berdaya dan tak berani
melapor karena ancaman. Mengapa bullying di sekolah - sekolah menjadi sangat mengerikan
sampai dengan luka berat dan kematian? Apa yang salah dengan dunia pendidikan
khususnya hubungan dan pengawasan guru - orang tua - murid?
Disini
saya akan mencoba membahas kenapa fenomen bullying sangat marak terjadi :
Kasus I
Anak - anak
murid yang sedang dalam masa pubertas.
Anak dalam
masa pubertas akan mencari identitas dirinya. Masa dimana sangat dibutuhkan
contoh sebagi panutan. Heroisme, sadisme dan kehidupan geng - geng tanpa norma
yang bisa dilihat setiap hari dalam film - film barat maupun di sinetron
Indonesia merupakan contoh yang ditelan mentah - mentah.
Kasus II
Prilaku
orang tua dan orang - orang dilingkungan si anak yang cendrung menampakkan
kekerasan. Contoh tak pantas inilah yang tertanam dalam diri si anak untuk kemudian
di praktekkan pada teman - temannya yang lemah. Bila keadaan ini dibiarkan
terus menerus maka pada anak belasan tahun bisa timbul Gangguan Tingkah Laku
Agresif.
Lalu
bagaimana untuk mencegah terjadinya gangguan ini ? Faktor utama yang
berpengaruh adalah pengembangan mental sejak masa kanak - kanak dimana orang
tua berperan sangat penting dalam mendidik dan memberi contoh nilai - nilai
moral, budi pekerti, kejujuran dan tanggung jawab. Hubungan yang erat dan
komunikasi yang erat antara orang tua dan anak harus dijalin. Maka
sebenarnya ketika terjadi bullying di sekolah, tanggung jawab tidak bisa
sepenuhnya dilimpahkan pada guru karena orang tua dan lingkungan sosial pun
berpengaruh untuk timbulnya prilaku agresif.
Referensi :
Santrok. J.W. ( 2008 ). Psikologi Pendidikan ( edisi kedua ). Jakarta : Prenada Media Grou
Thankyou yaa... Ngebantu banget
BalasHapus