A.
MENGENDALIKAN FUNGSI MANAJEMEN
Pengertian
Controling ( mengendalikan )
Salah satu fungsi manajemen yang
berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang
dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai
tujuan yang sudah digariskan semula.
Langkah
– Langkah Dalam Mengendalikan Fungsi Manajemen
Langkah –
langkah fungsi mengendalikan dalam manajemen :
- Meningkatkan akuntabilitas
- Merangsang
kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan, dan ketentuan yang
berlaku
- Melindungi
aset organisasi
- Pencapaian
kegiatan yang ekonomis dan efesien
Tipe
– Tipe Kontrol Dalam Manajemen
Tipe – tipe control manajemen :
- (
Awal ) Preliminary
Kadang – kadang disebut kendali feedforward, hal ini harus dipenuhi sebelum
suatu pekerjaan dimulai. Kendali ini menyankinkan bahwa arah yang tepat telah
disusun dengan sumber – sumber yang tepat tersedia untuk memenuhinya.
- ( Saat Ini
) Concurrent
Berfokus
pada apa yang sedang terjadi selama proses. Kadang – kadang disebut Kendali streering, kendali ini memantau operasi
dan aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin sesuatunya telah sedang
dikerjakan dengan tepat.
- (
Akhir ) Post-Action
Kadang disebut kendali feedback.
Kendali ini mengambil tempat setelah suatu tindakan dilengkapi. Kendali akhir
berfokus pada hasil akhir, kebalikan dari input dan aktivitas.
Jelaskan
Proses Kontrol Manajemen
Proses Manajemen adalah daur beberapa gugusan
kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen
secara umum, yaitu proses kerangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis.
Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari berbagai pendapat
praktisi dan ahli mengenai manajemen.
B.KEKUASAAN DAN PENGARUH
Pengertian
Kekuasaan
Kekuasaan
adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan
kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak
boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang
atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai
keinginan dari perilaku.
Sumber
– Sumber Kekuasaan
1. Sumber
Kekuasaan Antar Individu ( interpersonal sources of power )
- Kekuasaan Formal ( Formal Power ) adalah
kekuasaan yang didasarkan pada posisi individual dalam suatu organisasi.
- Kekuasaan
Personal ( Personal Power ) adalah kekuasaan yang berasal dari karakteristik
unik yang dimiliki seorang individu.
2. Sumber Kekuasaan Struktural ( structural
sources of power )
- Kekuasaan
ini juga dikenal dengan istilah inter-group atau inter-departmental power yang
merupakan sumber kekuasaan kelompok.
Unsur
– Unsur Kekuasaan
1. Wewenang
Mengenai peranan atas posisi yang
resmi atau adanya hak, ada kejelasan dan ada surat yang pasti. Wewenang dapat
bersifat formal maupun informal.Wewenang yang bersifat informal biasanya untuk
mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahannya.
contoh :
Hubungan pembantu rumah tangga
dengan majikannya pembantu rumah tangga melaksanakan perintah – perintah yang
diperintahkan majikannya serta memberikan tenaganya untuk membantu pekerjaan
rumah tangga majikannya dan di pihak majikannya yang mempunyai wewenang untuk
memerintah agar pekerjaan rumah tangganya dapat berjalan dengan baik sehingga
dapat mencapai tujuan tertentu.
2. Paksaan
Adanya ancaman yang tidak di
inginkan kekuasaan yang bersifat ilegal atau tidak resmi.
contoh :
seorang preman yang sering
menganggu dan memalak seseorang dengan cara paksa.
3. Manipulatif
Merupakan kekuasaan yang bersifat
licik yang dapat menipu atau mempengaruhi orang lain agar seseorang dapat
tertarik padanya. Sebuah titik dimana kita berusaha “melebihkan“ atau
“mengurangkan” sesuatu sehingga, tidak tampak seperti keadaan nyatanya.
contoh :
Seperti melukis terkadang mereka
menambahkan sedikit warna disini dan disana untuk menunjukan bahwa sebernarnya
yang terlihat itu “lebih indah” atau mungkin “tidak begitu hebat”, untuk
menunjukan bahwa mereka tidak sombong, rajin menjahit dan gemar menabung.
4. Kerja
Sama
Kerja sama adalah suatu kegiatan
yang dilakukan secara individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan.
contoh :
Dalam kelompok adanya kerja sama
dalam memperoleh tujuan.
5. Upah
Dan Prestasi Kerja
Prestasi kerja dari setiap karyawan
perlu dinilai. Oleh karena itu penilaian prestasi kerja adalah proses melalui
organisasi – organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja.
contoh :
Seorang yang bekerja dan mengerjakan apa yang
diperintahkan bosnya karena berharap mendapatkan upah yang diberikan atasannya.
Bentuk
– Bentuk Kekuasaan Menurut French & Raven
1. Coercive
Power ( Kuasa Paksaan )
Adalah kemampuan untuk menghukum
atau memperlakukan seseorang yang tidak melakukan permintaan atau perintah.
Diperoleh dari salah satu kapasitas untuk membagikan punishment pada mereka
yang tidak mematuhui permintaan atau perintah. Kekuasaan ini juga bisa dibilang
kekuasaan karena rasa takut oleh seseorang yang memiliki kuasa dalam suatu hal.
Karena hal itulah orang – orang yang
menjadi bawahan atau pengikutnya, menjadi tunduk dan mau untuk melakukan
perintah yang diberikan oleh orang yang berkuasa itu. Karena jika mereka tidak
mengikuti apa yang diperintahkan, maka bawahan/ pengikutnya tersebut akan
mendapatkan sebuah hukuman.
Contoh :
Misalnya, seorang atasan memberikan
pemotongan gaji terhadap karyawan/bawahannya, karena bawahannya tersebut telah
melanggar peraturan perusahaan, bahkan jika kesalahan bawahannya tersebut
fatal, maka si atasan akan melakukan pemecatan terhadapnya.
2. Insentif
Power ( Reward Power )
Reward Power adalah suatu sikap
yang patuh/ tunduk yang dicapai berdasarkan kepatuhan/kemampuan untuk
memberikan reward ( imbalan ) agar
dipandang orang lain berharga, Seseorang akan patuh terhadap orang lain, jika
dijanjikan akan diberikan sebuah imbalan yang sesuai dengan prestasinya. Selain
itu reward bisa juga diartikan kemampuan dalam mengontrol distribusi dalam
pemberian reward atau menawarkan pada grup lainnya.
Contoh :
Bintang emas untuk murid, gaji
untuk karyawan, persetujuan sosial untuk subjek dalam eksperimen, psotif back
feed back untuk karyawan, makanan untuk orang kelaparan, kebebasan untuk
narapidana, dan bahkan bunuh diri untuk yang merasa hidupnya tersiksa.
3. Legitimate
Power ( Kuasa Yang Sah )
Legitimate Power adalah pemimpin
memperoleh hak dari pemegang kekuatan untuk memerlukan dan menuntut ketaatan.
Seseorang yang telah memiliki legitimate power akan menuntut bahkan atau
pengikutnya untuk selalu taat pada peraturannya. Karena Legitimate power
memiliki definisi lain, yaitu kekuatan yang bersumber daro otoritas yang dapat
dipertimbangkan hak untuk memerlukan dan
pemenuhan perintah.
Contoh :
Pegawai polisi mengatakan penonton
untuk pindah jika berada dalam suatu konser/ pertunjukan musik, dosen menunggu
isi kelas diam dan tenang sebelum mengerjakan materinya.
4. Expert
Power ( Kekuasaan pakar )
Pengaruh berdasar pada kepercayaan
target bahwa pemegang kekuatan memiliki
keahlian dan kemampuan yang
superior dalam bidangnya. Seseorang yang ahli dalam bidangnya, akan mudah untuk
menguasai/ mempengaruhi orang lain. Namun pada dasarnya French dan Raven
seseorang tidak perlu menjadi ahli untuk mendapatkan kekuatan ahli. Orang
tersebut hanya perlu diterima oleh orang lain sebagai seseorang yang ahli.
Contoh :
Seorang pasien percaya pada hasil
diagnose dokter atas penyakit yang dideritanya, seseorang percaya pada seorang
ilmuwan pada bidang, karena ilmuwan tersebut telah membuktikan hasil
penelitianya.
5. Referent
Power ( Kekuasaan Rujukan )
Pengaruh yang didasarkan pada
pemilikan sumber daya atau ciri pribadi yang diinginkan oleh seseorang,
berkembang dari rasa kagum terhadap orang lain. Untuk menjadi seperti orang
yang dikaguminya itu, dikarenakan adanya karisma.
Contoh :
Misalnya, seorang pengikut dalam
suatu kelompok, sangat mengagumi ketua kelompoknya, karena ketua kelompoknya
tersebut memiliki pribadi yang kompeten, baik hati, bersikap mengayomi kepada
semua pengikutnya, dan tidak pernah bersikap otoriter.
Sumber :
nonvivit.blogspot.com
http://id.m.wikipedia.org.wiki/kekuasaan
http://putriyajaya.blogspot.com,/2009/10/unsur-unsur-kekuasaan
http://nthatembem.blogspot.com/2009/10/bentuk-bentuk-kekuasaan-menurut-frech
Tidak ada komentar:
Posting Komentar