Artifical Intelligence merupakan
inovasi baru di bidang ilmu pengetahuan. Mulai ada sejak muncul komputer
modern, yakni pada 1940 dan 1950. Ilmu pengetahuan komputer ini khusus
ditunjukkan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam system
kecerdasan komputer.
Pada
awalnya, kecerdasan buatan hanya ada di universitas-universitas dan
laboratorium penelitian, serta hanya sedikit produk yang dihasilkan dan
dikembangkan. Menjelang akhir tahun 1970, mulai dikembangkan secara penuh dan
hasilnya berangsur-angsur di publikasikan di khalayak umum. Permasalahan di
dalam kecerdasan buatan akan selalu bertambah dan berkembang seiring dengan
laju perkembangan zaman menuju arah globalisasi dalam setiap aspek kehidupan
manusia, yang membawa persoalan-persoalan yang semakin beragam pula. Program
kecerdasan buatan lebih sederhana dalam pengoperasiannya, sehingga banyak
membantu pemakai. Program konvensional dijalankan secara procedural dan kaku,
rangkaian tahap solusinya sudah didefinisikan secara tepat oleh programnya.
Sebaliknya, pada program kecerdasan buatan untuk mendapatkan solusi yang
memuaskan dilakukan pendekatan trial dan eror, mirip seperti apa yang dilakukan
oleh manusia.
Hubungan
antara Artifical Intelligence pada
kognisi manusia yaitu artifical
intelligence atau kecerdasan buatan
didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini
umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu
mesin (komputer)
agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia.
Sedangkan artifical intelligence dengan
kognisi manusia seperti, cara berfikir manusia, cara manusia bernalar,
mengenali suatu stimulus, memecahkan masalah, mengingat, dan mengambil keputusan serta
merespon dan bertindak. Dengan demikian para peneliti ilmu ini dapat membuat suatu
sistem, aplikasi atau program yang dapat
melakukan pekerjaan-pekerjaan manusia dengan lebih baik, menggunkan perangkat
mesin yang canggih untuk mempermudah pekerjaan manusia dikehidupan nyata.
Artifical Intelligence dengan sistem pakar pada
Eliza Program yang dipublikasikan Joseph Weizenbaum pada tahun 1966, yang dapat
mengelabui pengguna hingga mepercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan
manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk meniru
pembicaraan antara seorang psikolog dengan pasiennya, dalam hal ini, Eliza
berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah
penggunanya. Kunci metode operasional Eliza melibatkan rekognisi dari isyarat
kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah
dipersiapkan atau deprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara
sehingga tampak bermakna. Sistem pakar pada Parry dibuat pada tahun 1972 oleh
psikiatris Kenneth Colby ketika di universitas Stanford. Parry bertujuan untuk
merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini
menjalankan dengan model mentahan dari perilaku schizopren paranoid berdasarkan
konsep, konseptualisasi dan kepercayaan penenilaian tentang konseptulisasi:
penerimaan, penolakan, dan netral.
Sedangkan
sistem pakar pada Net Talk, Salah satu yang paling menarik dari upaya tersebut
adalah kerja 1987 Sejnowski dan Rosenberg dijaring yang dapat membaca teks
bahasa inggris yaitu Net talk. Pelatihan ditetapkan untuk Net talk adalah basis
data yang besar terdiri dari teks bahasa inggris ditambah dengan output yang
sesuai fonetiknya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan
synthesizer pidato. Tapi kinerja Net talk diberbagai tahap pelatihan
mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output random noise, kemudian bersih
suara seperti itu mengoceh, dan kemudian masih seolah-olah itu adalah berbahasa
inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam
bahasa inggris). Pada akhir pelatihan Net talk melakukan pekerjaan yang cukup
baik mengucapkan teks diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup
baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.
Pengguna
artifical intelligence sebagai
expert. Menurut Raymond McLeod, Jr dan George P. schell 2008 kecerdasan buatan
(artifical intelligence) adalah
aktifitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menghasilkan
perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampaun tersebut
ditampilkan oleh manusia. Sistem pakar (expert system) adalah usaha untuk
menirukan seorang pakar. Biasanya, sistem pakar berupa perangkat lunak
pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding dengan
seorang pakar atau sumber kepakaran lain komputer, pengetahuan yang ada disimpan
dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu
nasehat. Dan selanjutnya komputer akan menjelaskan ke pengguna tersebut, dengan
alas an-alasannya bila perlu.
Contoh
kasus pada artifical intelligence dapat kita lihat pada robot atau mesin yang
dikendalikan oleh komputer tetapi masih dapat bernalar, seperti memutuskan
sebuah tindakan dapat di lihat pada robot-robot asal jepang yang dapat
memainkan biola, melayani kostumer restoran dan membersihkan meja, robot anjing
dan kucing yang beraktivitas sesuai dengan program yang ia miliki berdasarkan
apa yang ia tangkap dari lingkungannya atau sentuhan yang ia rasakan, ada robot
roda satu yang bisa menyeimbangkan diri diatas kakinya yang hanya berupa roda 1
buah layaknya sepeda pemain sirkus, bahkan ada pula robot penjinak bom,
sosialita dan penari, serta mesin-mesin dan robot-robot produksi.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/kecerdasan_buatan
Kusumadewi, S. (2003).
Artifical Intelligence (Tekhnik dan Aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Solso, R., Maclin, O.
H., dan Maclin, M.K. Psikologi Kognitif. 2007. Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar